Setelah sukses dengan facebook, akuisisi whatsapp dan instagram. Sekarang Mark Zuckenberg meluncurkan sosial media baru dengan nama Threads.
Aplikasi sosial media ini ramai menjadi perbincangan. Lantas seperti apa aplikasi ini sebenarnya? Target Aplikasi ini siapa saja?
Sosial Media Threads, Simple dan Unik
Sosial media tak terlepas dengan pembagian kasta. Facebook sebagai aplikasi sosial media sejuta umat. Instagram sebagai aplikasi kesombongan estetika. Para kaum elite. Meskipun dalam satu bendera yaitu Meta, tetapi segmen penggunanya memang berbeda.
Lalu ada Tiktok yang populer dengan sosial media video share. Akrab dengan istilah kaum alay pada awalnya. Meskipun banyak juga yang hijrah ke platform ini. Seiring perkembangan Tiktok, yang bisa menghasilkan cuan. Hingga akhirnya menjadi pasar, Tiktok Shop.
Sementara ada media sosial twitter. Tempat para yang hobi baca dan b4c0d. Wkwkwk. Pengguna bebas berkicau sesuai isi hati. Populer dengan kaum miskinnya. Dikenal dengan (dahulu) Twit war. Dan sekarang dikenal dengan banyak utas (thread).
Mungkin karena melihat pasar yang kosong di sisi Meta untuk kaum miskin. Juga para pembaca Utas. Pihak Meta, menelurkan aplikasi Thread. Secara untuk bersaing dengan Tiktok, mungkin cukup dengan Instagram saja.
Desain UI Threads
Aplikasi ini terlihat sangat sederhana dan mudah digunakan. Dari segi tampilan cukup jelas ini mirip dengan Twitter.
Fitur fitur yang ada menyerupai twitter. Layak juga disebut Twitter-nya Mark Zuckenberg.
Keunggulan dan Kekurangan Threads
Pada tahap awal karena baru rilis, tentu belum terlalu banyak pengguna. Khususnya teman-teman anda. Tidak ada hal spesial dari aplikasi ini jika dibandingkan dengan pesaingnya, Twitter. Namun sampai ini artikel ditulis, Threads mampu mengalahkan ChatGPT sebagai aplikasi dengan perkembangan pengguna tercepat.
Akan tetapi aplikasi ini bisa menjadi labuhan pengguna twitter. Apalagi santer isu banyaknya fitur twitter yang dibatasi untuk pengguna umum. Elon Musk sebagai pemilik twitter pernah memberikan cuitan di akun pribadinya. Pengguna twitter dibatasi untuk membaca twit.
Beberapa pembatasan lain dari twitter bertujuan cuan. Musk, menginginkan pengguna twitter berlangganan Twitter Blue. Bahkan akun centang yang dahulu diberi cuma cuma, sekarang bisa didapat dengan berbayar.
Melihat celah ini, mungkin Meta mulai memasuki pasar kaum Misqueen. Hanya saja, untuk sementara tentu mengenai kebebasan tetap Twitter menjadi nomer satu.
Ketatnya peraturan Meta dimana tidak boleh berbagi hal sembarang. Termasuk yang beraroma dewasa. Tentu juga akan ada di Threads, sebagaimana pendahulunya Facebook dan Instagram. Sementara, sejauh ini untuk twitter, tentu pengakses lendir paham sendiri. Baca juga: 10 Website Nonton Anime Legal di Indonesia, Tanpa Iklan!
Untuk melihat tampilan dari Threads ini silakan bandingkan di bawah ini,
Share Yuk
Related Posts
Loading...
No comments:
Post a Comment