Cara kerja proyektor bioskop sebenarnya sama dengan proyektor lainnya. Gambar yang ada di proyektor akan di proyeksikan pada layar bioskop.
Hanya saja ada beberapa perbedaan yang mendasar. Sehingga ketika menyaksikan pemutaran film di bioskop gambar berkualitas tajam tetap terlihat. Meskipun itu dalam ukuran yang sangat besar.
Cara Kerja Proyektor Bioskop
Pemutaran film di bioskop dahulu menggunakan pita seluliod. Semacam kertas film yang dimasukkan ke sebuah alat (proyektor). Kemudian pita tersebut ditembakkan cahaya. Hasilnya cahaya tersebut yang disebarkan ke layar.
Beranjak zaman, pemutara film bioskop sekarang sudah menggunakan proyektor modern. Inputnya berupa digital. Formatnya dikenal dengan istilah DCP/Digital Cinema Package.
Kelebihan format DCP ini tentu lebih ekonomis. Nilai ke-praktisan juga menjadi keunggulan format satu ini. Bayangkan jika harus mencetak pita seluloid untuk setiap film lagi.
Disamping itu, proyektor di bioskop memenuhi standar minimal sebagai berikut,
1. Ansi Lumen
Minimal sebuah bioskop menggunakan ANSI Lumen 23.000. Pada umumnya hampir semua bioskop sudah menggunakan ANSI Lumen di atas 33.000.
2. Resolusi
Minimal resolusi untuk proyektor bioskop 2000 pixels. Ukurannya paling kecil 2048x1080 pixels. Menggunakan resolusi di bawah ini maka gambar akan buram/pecah.
Tetapi beberapa bioskop sudah memiliki resolusi sampai 4000 pixels.
3. Kontras
Agar penonton menikmati hasil yang tajam, standar minimal kontras 2000:1. Dengan kualitas jenis ini maka di dapat hasil yang bagus untuk kelas bioskop.
Perkembangan waktu yang bergerak, sekarang banyak kualitas proyektor yang mendekati standar ini. Salah satunya proyektor laser, yang mana bisa dikatakan membawa bioskop ke rumah anda. Berikut penjelasan mengenai proyektor laser.
Share Yuk
Related Posts
Loading...
No comments:
Post a Comment