Kesinambungan Episode Virus Covid 19 semakin menjadi. Omicron dikenal sebagai varian baru turunan dari Corona. Berbagai kasus telah menunjukkan peningkatan tajam tentang kasus ini. Nah, apa dan bagaimana ciri ciri atau gejala Omicron?
Informasi penting juga untuk anda. WHO telah mengelompokkan Omicron (B.1.1.529) ke dalam Variant of Concern (VoC). Semua yang terkelompok di sini adalah jenis virus yang patur di waspadai.
Dikutip dari Indenpendet, yang dipublikas tanggal 3 Februari 2022. Seorang peneliti dari ZOE Covid memberikan wejangan mengenai Covid 19. Tim ini sebelumnya telah mengembangkan aplikasi pendeteksi COVID. Pengguna akan diminta memasukkan gejala yang mereka rasakan. Kemudian akan diidentifikasi dengan sendirinya apakah pengguna terjangkit atau negatif.
Aplikasi Pendeteksi Omicron dan Covid 19
Hasil pengembangan Tim Spector berupa aplikasi ini menjelaskan. Agak sulit untuk mendeteksi Omicron. Inggris, dimana aplikasi ini dikembangkan. Gejala Omicron terkadang mirip dengan flu/pilek biasa.
Sekitar 4,7 juta pengguna aplikasi ini menyatakan bahwa gejala umum biasa terjadi adalah. Demam, Batuk dan Kehilangan kemampuan penciuman dan perasa. Hanya saja, bagi yang sudah mendapatkan vaksin Covid dalam 2 dosis, sekarang tidak lagi mengalami gejala tersebut. Semisalpun mereka terinfeksi.
|
Ilustrasi Batuk |
Keluhan Penderita Omicron
Keluhan yang disampaikan pasien adalah beberapa efek yang mereka rasakan. Mutlak 100% benar, tentu tidak juga. Sekedar meningkatkan kewaspadaan masyarakat apabila mendapati gejala gejala berikut.
Diharapkan, masyarakat yang menemui gejala, memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan. Hal paling utama tentu dengan identifikasi gejala melalui tes Rapid atau PCR.
Kesadaran ini diharapkan untuk menekan angka pertumbuhan COvid dan mengurangi penyebarannya. Gejala yang disebutkan tersebut adalah,
Sakit Kepala
Hampir sebagian besar keluhan pasien Covid adalah sakit kepala. Diungkapkan bahwa ini adalah gejala umum infeksi Covid 19.
Level paling bawah akan merasakan nyeri. Teratas, sakit kepala akan terasa terutusuk, tertekan. Nyeri pada kepala bisa dirasakan secara keseluruhan ataupun sebelah. Selama 3 hari sakit kepala, anda tidak boleh lengah jika ini terjadi.
Bersin Bersin
Berikutnya adalah gejala bersin bersin. Barang tentu tidak semua bersin bersin dapat dikategorikan sebagai gejala Omicron.
Alergi terhadap debu, alergi terhadap dingin bisa saja menjadi alasan bersin bersin. Sejumlah ahli tetap meragukan bersin bersin ini sebagai gejala Corona 19 dan Omicron. Tetapi, beberapa pasien mengalami hal ini. Baca juga:
Bahan Alami ini ampuh untuk mengatasi Alergi dan Demam
Pilek dan Flu
Riset menyimpulkan. 65% penderita positif Corona akan mengalami pilek dan flu. Anosmia juga akan dirasakan, dimana akan kehilangan kemampuan penciuman dan perasa.
Jika mengalami hal ini, memang tetap harus waspada. Agak sulit tentunya membedakan pilek biasa dengan gejala Omicron.
Sakit pada Tenggorakan
Bukan sedikit lagi pasien pilek dan positif corona mengalami radang tenggorkan. radang mulai dari radang tingkat ringan hingga berat.
Selama 5 hari kira kira akan terjadi Radang. Jika mengalami radang pada tenggorakan ini bisa menjadi awal untuk anda merencanakan untuk tes PCR.
Batuk Batuk
Pabila terjadi batuk secara terus menerus, apakah terjangkit Corona? Memang agak cukup diragukan. Batuk tercatat hanya dialami sekitar 40% yang dicap positif. Diluar itu, penderita tidak mengalami gejala batuk sama sekali.
Supaya tidak menjadi kesalahpahaman. Jenis batuk yang merupakan gejala Covid adalah batuk kering. Berdahak, bukanlah gejala Corona. Batuk kering akan terjadi dalam waktu 4 sampai 5 hari.
Demikian sekilai mengenai ciri dan gejala Omicron. Yang terpenting tetap jangan kendor, patuhi prokes dan 3 M. Tetap jaga kesehatan dan cegah penularan.
No comments:
Post a Comment