Kita bicara mengenai pemuda Anshar yang jadi senior dan figur bukan lantaran umur. Dia ialah pimpinannya beberapa ulama di akhirat nantinya. Dia yang disebutkan oleh Nabi Muhammad jadi orang yang paling mengetahui mengenai halal dan haram. Dia Muadz bin Jabal al-Anshari radhiallahu ‘anhu.
Muadz bin Jabal sebagai pemuda yang mempunyai posisi besar di hati Nabi. Di di antara hal yang memperlihatkan hal tersebut ialah Nabi pernah memboncengnya. Pernah menggenggam tangannya sambIl berbicara,
“Wahai Mu’adz, untuk Allah, sebenarnya saya menyukaimu, benar-benar saya menyukaimu.” (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir menjelaskan jika sanad hadits ini shahih).
Meskipun umur Muadz masih muda, dia mempunyai wacana keislaman yang luas. Faktanya Nabi mengutusnya berdakwah ke Yaman sesudah Perang Tabuk. Beliau antara Muadz ke ujung jalan sekalian jalan kaki, sementara Muadz ada di tunggangan.
Di di antara anak-anaknya ialah Abdurrahman, Ummu Abdullah, dan anak-anak yang lain yang tidak disebut oleh sejarawan beberapa nama mereka.
Dari Abu Bahriyah Yazid bin Qutaib as-Sakuni, dia berbicara, “Saya masuk Mushola Homs (salah satunya kota di Suriah saat ini). Kusaksikan seorang pemuda keriting dikitari beberapa orang. Jika dia bicara, seolah sinar dan mutiara keluar lisannya. Saya menanyakan, Siapa orang itu?” Beberapa orang menjawab, “Muadz bin Jabal.” (Hilyatul Auliya oleh Abu Nu’aim, No: 815)
Dari Abu Muslim al-Khaulani, dia berbicara, “Saya masuk Mushola Damaskus. Rupanya kusaksikan ada sebuah halaqah besar diampu oleh salah seorang teman dekat Nabi Muhammad. Rupanya dia seorang pemuda. Dia bercelak mata. Gigi serinya putih bersih. Bila beberapa orang berlainan opini mengenai satu perihal mereka tanya pada pemuda itu. Saya menanyakan ke orang di sebelahku, ‘Siapa ia?'” Mereka menjawab, “Itu ialah Muadz bin Jabal.” (Hilyatul Auliya oleh Abu Nu’aim, No: 813).
Dari al-Waqidi, guru-gurunya sampaikan, “Muadz ialah seorang yang tinggi, putih, rambutnya cantik, matanya besar, alisnya berlanjut, dan berisi tubuhnya.” (Shifatu ash-Shafwah, 1/186).
Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berbicara, “Satu hari, Rasulullah menggandeng tanganku. Beliau bersabda,
Saya menjawab,
Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhu berbicara jika Muadz bin Jabal akan bersafar.
Sekian pembahasa dari kami ,lebih lengkapnya bisa mengunjungi website xschoolpedia disana membahas mambahas informasi agama serta teknologi .Semoga bermanfaat
Mengenali Muadz
Nama dan nasabnya ialah Muadz bin Jabal bin Amr bin Aus. Kabilah Aus sebagai salah satunya kabilah besar yang terpandang di Kota Madinah. Adapun kun-yahnya ialah Abu Abdurrahman. Dia merengkuh Islam di umur masih belia, 18 tahun. Di di antara kejadian monumental yang mengikutsertakan namanya ialah kejadian Baiat Aqabah. Muadz bersama 70 orang Yatsrib yang lain janji akan sediakan tempat baru di negeri mereka, jika Rasulullah dan beberapa teman dekat betul-betul akan berhijrah. Dia ikut serta juga dalam Perang Badar dan semua perang yang dituruti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disini kita ketahui, umur muda bukan penghambat untuk patuh ke Allah. Bukan penghambat lakukan ibadah besar di dunia dan akhirat.Muadz bin Jabal sebagai pemuda yang mempunyai posisi besar di hati Nabi. Di di antara hal yang memperlihatkan hal tersebut ialah Nabi pernah memboncengnya. Pernah menggenggam tangannya sambIl berbicara,
يَا مُعَاذُ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ وَاللَّهِ إِنِّى لأُحِبُّكَ
“Wahai Mu’adz, untuk Allah, sebenarnya saya menyukaimu, benar-benar saya menyukaimu.” (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu Thohir menjelaskan jika sanad hadits ini shahih).
Meskipun umur Muadz masih muda, dia mempunyai wacana keislaman yang luas. Faktanya Nabi mengutusnya berdakwah ke Yaman sesudah Perang Tabuk. Beliau antara Muadz ke ujung jalan sekalian jalan kaki, sementara Muadz ada di tunggangan.
Di di antara anak-anaknya ialah Abdurrahman, Ummu Abdullah, dan anak-anak yang lain yang tidak disebut oleh sejarawan beberapa nama mereka.
Dari Abu Bahriyah Yazid bin Qutaib as-Sakuni, dia berbicara, “Saya masuk Mushola Homs (salah satunya kota di Suriah saat ini). Kusaksikan seorang pemuda keriting dikitari beberapa orang. Jika dia bicara, seolah sinar dan mutiara keluar lisannya. Saya menanyakan, Siapa orang itu?” Beberapa orang menjawab, “Muadz bin Jabal.” (Hilyatul Auliya oleh Abu Nu’aim, No: 815)
Dari Abu Muslim al-Khaulani, dia berbicara, “Saya masuk Mushola Damaskus. Rupanya kusaksikan ada sebuah halaqah besar diampu oleh salah seorang teman dekat Nabi Muhammad. Rupanya dia seorang pemuda. Dia bercelak mata. Gigi serinya putih bersih. Bila beberapa orang berlainan opini mengenai satu perihal mereka tanya pada pemuda itu. Saya menanyakan ke orang di sebelahku, ‘Siapa ia?'” Mereka menjawab, “Itu ialah Muadz bin Jabal.” (Hilyatul Auliya oleh Abu Nu’aim, No: 813).
Dari al-Waqidi, guru-gurunya sampaikan, “Muadz ialah seorang yang tinggi, putih, rambutnya cantik, matanya besar, alisnya berlanjut, dan berisi tubuhnya.” (Shifatu ash-Shafwah, 1/186).
Hubungan dengan Nabi
Semenjak Nabi pindah ke Madinah, Muadz intensif berguru pada Nabi (mulazamah). Dia belajar Alquran dan beberapa ilmu syariat langsung dari sumbernya. Sampai dia jadi seorang yang paling pintar bacaan Alqurannya di di antara beberapa teman dekat. Dan terhitung yang paling memiliki ilmu mengenai hukum-hukum agama. Muadz sebagai satu dari enam penghafal Alquran terbaik di jaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berbicara, “Satu hari, Rasulullah menggandeng tanganku. Beliau bersabda,
يا معاذ، والله إني لأحبك
Saya menjawab,
بأبي أنت وأمي، والله إني لأحبك
“Ibu dan ayahku jadi pelunasan, untuk Allah benar-benar saya betul-betul menyukaimu.”
Beliau bersabda,
يا معاذ، إني أوصيك، لا تدعَنَّ أن تقول دبر كل صلاة: اللهم أعنِّي على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك
Abdullah bin Amr bin al-Ash radhiallahu ‘anhu berbicara jika Muadz bin Jabal akan bersafar.
وعن عبد الله بن عمرو بن العاص، أن معاذ بن جبل أراد سفرًا فقال: يا نبي الله، أوصني. قال: “اعبد الله لا تشرك به شيئًا”. قال: يا نبي الله، زدني. قال: “إذا أسأت فأحسن”. قال: يا رسول الله، زدني. قال: “استقم وليحسن خلقك”.
Sekian pembahasa dari kami ,lebih lengkapnya bisa mengunjungi website xschoolpedia disana membahas mambahas informasi agama serta teknologi .Semoga bermanfaat
Share Yuk
Related Posts
Loading...
No comments:
Post a Comment