Kesurupan, fenomena yang sering kita temui dalam masyarakat, terutama setahu saya di masyarakat Indonesia. Apa sebenarnya yang terjadi saat kesurupan?
Secara supranatural, saat kesurupan itu dijelaskan dimana jasad manusia namun dimasuki roh dari makhluk halus. Namun dari pandangan psikologi berikut yang terjadi saat kesurupan menurut penjelasan @nagotejena pada sebuah utas di akun twitternya.
Ada beberapa komentar dalam utas tersebut. Salah satu yang menarik kenapa misalkan ada yang kesurupan padahal tak bisa berbahasa Sunda tetapi kemudian tiba tiba kesurupan dengan bahasa Sunda.
Ini dijelaskan bahwasanya yang kesurupan pernah mendengar atau mendapatkan informasi tersebut. Kemudian menyimpan di otak. Pada saat kesurupan, informasi tersebut dipanggil ulang untuk dikeluarkan. Anda bisa juga bisa dengarkan via Podcast oleh Nago Tejena melalui tautan di bawah ini. Kesurupan POdcast.
Secara supranatural, saat kesurupan itu dijelaskan dimana jasad manusia namun dimasuki roh dari makhluk halus. Namun dari pandangan psikologi berikut yang terjadi saat kesurupan menurut penjelasan @nagotejena pada sebuah utas di akun twitternya.
Kesurupan, suatu fenomena yang sudah menjadi asupan sehari-hari di masyarakat Indonesia. Kesadaran yang menurun, gerak-gerik yang liar, suara histeris.Kita percaya saat kesurupan, terdapat suatu "jiwa" atau "roh" yg memasuki tubuh orang tsb, sehingga ia berperilaku berbeda.
Sebenarnya, fenomena kesurupan, dalam ilmu psikologi dijelaskan dengan konsep "Disosiasi"
Pada saat kondisi normal, seluruh fungsi ini terintegrasi dan berkoordinasi dengan baik.Nah pada saat disosiasi, hubungan antar fungsi ini terganggu. Anda tidak bisa memproses informasi dengan lancar, sehingga terlepas sementara dengan lingkungan.
Sederhananya, melamun pun termasuk disosiasi. Anda mendengar informasi suara dari lingkungan anda, tetapi tidak anda proses di ingatan anda, respon ke lingkungan pun tdk ada. Selain melamun, fenomena disosiasi ada berupa out-of-body experience, amnesia, dan tentunya kesurupan.
Nah, masalahnya, kenapa orang bisa menganggap seakan-akan ada "roh" lain yg memasuki dirinya? Secara instinctual dan budaya, manusia merasa bahwa tubuh ini dikendalikan oleh jiwa. Sebuah esensi non-fisik yang menghinggapi tubuh ini.
Ekspresi emosi, pikiran, dan perilaku, dianggap manifestasi dari jiwa ini, bukan dari tubuh.
Sehingga, ketika seseorang mengeluarkan emosi, pikiran, dan perilaku yang berbeda dengan yang biasanya. Kita merasa jiwa tersebut berubah, atau tergantikan.
apa faktor2 yang menyebabkan orang kesurupan?
Contohnya suasana tekanan menjelang ujian akhir, amarah senior ospek, atau saat suasana sepi dan gelap.
CEF ini memiliki aspek seperti kemampuan menganalisa lingkungan, merencanakan tindakan, mengeksekusi rencana, mengevaluasi, dan lainnya.
Selain itu, jika seseorang memiliki ikatan yang kuat dengan kepercayaan dan takhyul, dia jg akan mudah kesurupan.
TLDR;
Jadi.. saat individu yang memiliki kerentanan pada CEF berada dalam lingkungan yang menekan.. fungsi kesadarannya akan menurun, dan disosiasi pun terjadi..
Akhirnya, emosi, dorongan, dan energi yang selama ini disimpan di bawah sadar anda pun meluap dan lingkungan pun "mengira" ada jiwa lain yang masuk dalam dirinya.
Sebenarnya, fenomena kesurupan, dalam ilmu psikologi dijelaskan dengan konsep "Disosiasi"
Apa itu disosiasi?
Sebagai manusia, umumnya pikiran kita memiliki banyak fungsi. Dari ingatan, persepsi, keinginan, respon sensori, dan lainnya.Pada saat kondisi normal, seluruh fungsi ini terintegrasi dan berkoordinasi dengan baik.Nah pada saat disosiasi, hubungan antar fungsi ini terganggu. Anda tidak bisa memproses informasi dengan lancar, sehingga terlepas sementara dengan lingkungan.
Sederhananya, melamun pun termasuk disosiasi. Anda mendengar informasi suara dari lingkungan anda, tetapi tidak anda proses di ingatan anda, respon ke lingkungan pun tdk ada. Selain melamun, fenomena disosiasi ada berupa out-of-body experience, amnesia, dan tentunya kesurupan.
Nah, masalahnya, kenapa orang bisa menganggap seakan-akan ada "roh" lain yg memasuki dirinya? Secara instinctual dan budaya, manusia merasa bahwa tubuh ini dikendalikan oleh jiwa. Sebuah esensi non-fisik yang menghinggapi tubuh ini.
Ekspresi emosi, pikiran, dan perilaku, dianggap manifestasi dari jiwa ini, bukan dari tubuh.
Sehingga, ketika seseorang mengeluarkan emosi, pikiran, dan perilaku yang berbeda dengan yang biasanya. Kita merasa jiwa tersebut berubah, atau tergantikan.
apa faktor2 yang menyebabkan orang kesurupan?
🌎 Faktor Eksternal
Kita akan kesurupan jika lingkungan memberikan tekanan atau stressor kepada kita.Contohnya suasana tekanan menjelang ujian akhir, amarah senior ospek, atau saat suasana sepi dan gelap.
🧒 Faktor Internal
Seseorang yang memiliki kerentanan pada Cognitive Executive Functionnya, akan mudah mengalami kesurupan..CEF ini memiliki aspek seperti kemampuan menganalisa lingkungan, merencanakan tindakan, mengeksekusi rencana, mengevaluasi, dan lainnya.
Selain itu, jika seseorang memiliki ikatan yang kuat dengan kepercayaan dan takhyul, dia jg akan mudah kesurupan.
TLDR;
Jadi.. saat individu yang memiliki kerentanan pada CEF berada dalam lingkungan yang menekan.. fungsi kesadarannya akan menurun, dan disosiasi pun terjadi..
Akhirnya, emosi, dorongan, dan energi yang selama ini disimpan di bawah sadar anda pun meluap dan lingkungan pun "mengira" ada jiwa lain yang masuk dalam dirinya.
Ada beberapa komentar dalam utas tersebut. Salah satu yang menarik kenapa misalkan ada yang kesurupan padahal tak bisa berbahasa Sunda tetapi kemudian tiba tiba kesurupan dengan bahasa Sunda.
Ini dijelaskan bahwasanya yang kesurupan pernah mendengar atau mendapatkan informasi tersebut. Kemudian menyimpan di otak. Pada saat kesurupan, informasi tersebut dipanggil ulang untuk dikeluarkan. Anda bisa juga bisa dengarkan via Podcast oleh Nago Tejena melalui tautan di bawah ini. Kesurupan POdcast.
Share Yuk
Related Posts
Loading...
No comments:
Post a Comment