Proses pembentukan berlian oleh alam terjadi saat suhu dan tekanan yang amat tinggi. Ini tentu pastinya membutuhkan waktu yang lama sehingga membentuk kristal.
Berlian, secara kimia terbentuk dari unsur Carbon. Hampir 99% kandungan berlian adalah karbon, sementara sisanya adalah zat pengotor atau zat pengikut. Unsur pengotor atau zat pengikut tersebut seperti Nitrogen dan Boron akan mempengaruhi warna berlian serta bentuknya.
Proses terbentuknya berlian terjadi di kedalaman 150 km dibawah permukaan bumi. Dengan tekanan dan suhu tinggi terbentuk kristal. Hanya itulah teori yang mampu menjelasakan bagaimana proses terbentuknya berlian.
Dari kedalaman tersebut, tentu menjadi pertanyaan. Apakah ditambang atau digali sampai kedalaman 150 km sehingga bisa ditemukan berlian. Jawabannya tidak, berlian yang terbentuk dibawa oleh proses vulkanis (gunung meletus).Inilah yang membawa berlian sampai ke permukaan bumi.
Jika batuan berlian belum sempurna terbentuk, sementara telah terjadi peristiwa vulkanis, maka inilah yang menjadi grafit atau bahan dasar pembuat pensil. Jadi Anda bisa katakan, ketika menulis surat cinta dengan pensil, Anda menulis dengan tinta berlian (muda).
Lebih dalam, atom C pembentuk berlian memiliki ‘4 tangan’ yang akan berikatan dengan teman ‘C’ lainnya. Inilah yang menjadikan ikatan antar C kuat sehingga berlian tersebut dikenal kuat dan tahan gores.
Lalu bagaimana dengan berlian sintesis? Proses ini dilakukan di laboratorium. Pada proses pembentukan berlian sintesis, digunakan beberapa zat tambahan. Hal inilah yang menyebabkan berlian sintesis tidak sekuat berlian murni. Sebab ikatan antar atom C dipaksakan dan tidak se-sempurna berlian alam. Baca juga: Pengelompokkan Jenis Jenis Berlian
Berikut bisa Anda tonton Video Bagaimana Proses Pembentukan berlian di alam dan Bagaimana Proses Pemolesan Berlian di laboratorium. (sumber: http://www.smithsonianmag.com/science-nature/diamonds-unearthed-141629226/?c=y&no-ist)
Berlian, secara kimia terbentuk dari unsur Carbon. Hampir 99% kandungan berlian adalah karbon, sementara sisanya adalah zat pengotor atau zat pengikut. Unsur pengotor atau zat pengikut tersebut seperti Nitrogen dan Boron akan mempengaruhi warna berlian serta bentuknya.
Proses terbentuknya berlian terjadi di kedalaman 150 km dibawah permukaan bumi. Dengan tekanan dan suhu tinggi terbentuk kristal. Hanya itulah teori yang mampu menjelasakan bagaimana proses terbentuknya berlian.
Dari kedalaman tersebut, tentu menjadi pertanyaan. Apakah ditambang atau digali sampai kedalaman 150 km sehingga bisa ditemukan berlian. Jawabannya tidak, berlian yang terbentuk dibawa oleh proses vulkanis (gunung meletus).Inilah yang membawa berlian sampai ke permukaan bumi.
Jika batuan berlian belum sempurna terbentuk, sementara telah terjadi peristiwa vulkanis, maka inilah yang menjadi grafit atau bahan dasar pembuat pensil. Jadi Anda bisa katakan, ketika menulis surat cinta dengan pensil, Anda menulis dengan tinta berlian (muda).
Lebih dalam, atom C pembentuk berlian memiliki ‘4 tangan’ yang akan berikatan dengan teman ‘C’ lainnya. Inilah yang menjadikan ikatan antar C kuat sehingga berlian tersebut dikenal kuat dan tahan gores.
Lalu bagaimana dengan berlian sintesis? Proses ini dilakukan di laboratorium. Pada proses pembentukan berlian sintesis, digunakan beberapa zat tambahan. Hal inilah yang menyebabkan berlian sintesis tidak sekuat berlian murni. Sebab ikatan antar atom C dipaksakan dan tidak se-sempurna berlian alam. Baca juga: Pengelompokkan Jenis Jenis Berlian
Berikut bisa Anda tonton Video Bagaimana Proses Pembentukan berlian di alam dan Bagaimana Proses Pemolesan Berlian di laboratorium. (sumber: http://www.smithsonianmag.com/science-nature/diamonds-unearthed-141629226/?c=y&no-ist)
Share Yuk
Related Posts
Loading...
No comments:
Post a Comment